KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN
Ilmu sekuler mengaku diri sebagai objektif, value free bebas dari kepentingan lainnya.Tetapi, ternyata bahwa ilmu telah melampaui dirinya sendiri. Ilmu yang semula adalah ciptaanmanusia telah menjadi penguasa atas manusia. Ilmu menggantikan kedudukan wahyu Tuhansebagai petunjuk kehidupan. Sekularisme muncul karena klaim yang berlebih-lebihan dari ilmu.Juga muncul karena antroposentrisme dan diferensiasi filsafat. Dunia yang sekuler diramalkanoleh ilmu sebagai masa depan manusia. Kalau dahulu antroposentrisme dan diferensiasi terbatasdalam ilmu dan perilaku, sekarang ini sekularisme telah menjadi aliran pemikiran menggantikankeyakinan agama. Seluruh kehidupan menjadi spiritualitas dan menjadi kesadaran kosmis.Sekularisme adalah eskatologi manusia modern.Perkembangan ilmu sangat pesat, terlihat dengan bermunculan cabang-cabangnya.Kondisi ini didukung oleh gerakan spesialisasi bidang-bidang kajian. Pada dasarnya perkembangan cabang-cabang ilmu bermula dari dua kelompok besar, yaitu filsafat alam yangkemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan non ilmu-ilmun alam.
a. Ilmu-Ilmu Alam
Pada perkembangannya, ilmu alam berkembang menjadi cabang-cabang seperti fisika,yang mempelajari masa dan energi, astronomi, yang mempelajari benda-benda langit dan ilmu-ilmu bumi yang mempelajari bumi semesta atau the earth science. Seiring dengan perkembanganilmu maka kemudian tiap cabang ilmu juga berkembang lebih luas, misalnya ilmu fisika berkembang menjadi ratanting keilmuan seperti mekanika, hidrodinamika, bunyi, cahaya, panas,dan lainnya yang bermuara dalam rumpun keilmuan ilmu-ilmu murni.
b. Non Ilmu-Ilmu Alam
1. Ilmu-ilmu Sosial
Perkembangan ilmu sosial ternyata tidak secepat ilmu alam. Ilmu sosial berkembangdalam beberapa cabang keilmuan, seperti antropologi, psikologi, ekonomi, sosiologi, ilmu politik dan lain sebagainya. Setiap cabang ilmu sosial kemudian berkembang lagi, misalnya antropologi yang terpecah menjadi arkeologi, antropologi fisik, linguistik, etnologi, dan lain sebagainya.Beberapa ilmu ini berkembang dari ilmu sosial terapan yang merupakan aplikasi berbagai konsepilmu sosial murni sampai pada suatu bidang telaahan sosial tertentu. Pendidikan dan menejemen,misalnya merupakan ilmu sosial terapan yang aplikasikan konsep-konsep psikologi, antropologi,dan sosiologi
2. Ilmu-ilmu humaniora
Humaniora adalah suatu cabang ilmu yang bertujuan mencapai kemanusiaansesungguhnya, lebih berbudaya, atau dalam istilah budi darma, humaniora adalah ilmu yangmengacu pada hati nurani. Dalam pengertian klasik, humaniora adalah ilmu bahasa dan sastralatin dan Yunani. Secara luas, sekarang humaniora meliputi ilmu agama, filsafat, bahasa, sastra,seni, sejarah, dan hukum.
Ada tiga kategori pengetahuan yang perlu diketahui :
- Pengetahuan Indrawi : Pengetahuan ini meliputi semua fenomena yang dapat dijangkau secara langsung oleh panca indra. Batas pengatahuan ini ialah segala sesuatu yang tidak tertangkap oleh panca indra
- Pengetahuan keilmuan : Pengetahauan ini meliputi semua fenomena yang dapat diteliti dengan riset atauekperimen, sehingga apa yang berada dibalik knowledge bisa terjangkau. Batas pengetahuai iniadalah segala sesuatu yang tidak terjangkau lagi rasio atau otak dan panca indra.
3. Pengetahuan Falsafi
Pengatahuan ini mencakup segala fenomena yang yang tak dapat diteliti, tapi dapatdipikirkan. Batas pengetahuan ini ialah alam, bahkan juaga menembus apa yang ada di luar alam,Tuhan.
Perbedaan sekuler dan islam tentang Ilmu Pengetahuan yang tidak tertangkap oleh pancaindra.
Perbedaan Konsep Ilmu Pengetahuan Pandangan Islam Dan Barat Salah satu perbedaanmendasar di antara posisi konsep Islam dengan konsep filsafat modern (filsafat barat yangsekularistik) sehubungan dengan perumusan kebenaran ilmu pengetahuan adalah berkisar pada pemahaman makna realistis dan kebenaran, dan hubungan keduanya dengan fakta.Pada dasarnya konsep Islam tentang ilmu pengetahuan memiliki beberapa kerangka berpikir sendiri yang membedakannya dengan kerangka berpikir ilmu pengetahuan Barat .Kerangka berpikir ini merefleksikan perbedaan kedua pandangan dalam menetapkan realitas dankebenaran.Pertama, bahwa di dalam islamisasi ilmu pengetahuan terdapat pengakuan akan adanyahirarki atau tingkatan-tingkatan ilmu pengetahuan. Dr. Yusuf Qaradhawi menyebutkan adaempat hirarki ilmu pengetahuan berdasarkan keutamaan dalam mempelajarinya.Hirarki tertinggi terletak pada ilmu wajib fardhu µain, yang mana setiap umat Islam wajibmempelajarinya.Yang termasuk di sini adalah ilmu agama yang dapat membimbing pelakunyauntuk hidup dan beribadah sesuai dengan perintah Allah SWT.
Hirarki kedua adalah ilmu fardhukifayah, yaitu ilmu yang diwajibkan bagi segolongan orang yang dapat memberi kemaslahatan bagi orang banyak.
Hirarki yang ketiga adalah ilmu mubah, yaitu ilmu yang sifatnya tidak terlarang dalam pandangan syariah, tapi tidak masuk dalam dua kategori yang pertama.Dan yang terakhir adalah ilmu haram, yaitu ilmu yang menyebabkan orang yang mempelajarinya jatuh pada kemaksiatan kepada Allah SWT. Hirarki ini tidak dikenal dalam kerangka berpikir Barat.Kedua, Islamisasi ilmu pengetahuan berarti meletakkan wahyu bukan saja sebagai salahsatu sumber ilmu pengetahuan tetapi juga standar tertinggi dalam menemukan kebenaransebagaimana yang tersurat dalam Q.S. Al µAlaq (96) : 1-5. Hal ini berlawanan dalam pandanganilmu pengetahuan Barat sekuler.Sumber kebenaran tertinggi dalam kerangka berpikir Baratterletak pada akal.Ketiga, Islamisasi ilmu pengetahuan berarti tujuan tertinggi dalam menuntut ilmu adalahsebagai bagian ibadah kepada Allah SWT di atas tujuan lainnya (Q.S. Adz Dzaariyat [51] : 56).Keempat, karena tujuannya adalah dalam rangka ibadah, maka pengembangan ilmu harusterikat dengan ketentuan syariah.Dengan demikian, dalam kerangka berpikir ini maka tidak sepatutnya terjadi pengembangan ilmu farmasi dengan menggunakan bahan-bahan yangdiharamkan Islam, atau pengembangan ilmu ekonomi dan keuangan berbasis riba. Sebaliknya, didalam pandangan Barat sekuler ilmu pengetahuan berkembang secara liar nyaris tanpa kendali.Kelima, Islamisasi ilmu pengetahuan berarti keluaran (output) dari penyelenggaraan pendidikan (menuntut ilmu) adalah melahirkan manusia-manusia yang baik dalam pandanganAllah. Di dalam pandangan Barat sekuler, keluaran dari proses pendidikan adalah warga negarayang baik (good citizen).
Sumber : http://www.scribd.com/doc/58536114/Klasifikasi-Ilmu-Pengetahuan-Sekuler